Ensiklopedi Muhammad
Jika kita ummat Muhammad Saw., sejauh mana kita mengenalnya?
Ensiklopedi terlengkap seputar Nabi Muhammad Saw.
Disajikan secara kronologis dan tematis
Diperkaya dengan fakta & data aktual, peta, tabel, bagan, timeline, ilustrasi, dan lain-lain.
7 Keistimewaan Ensiklopedi Muhammad
1. Satu-satunya ensiklopedi yang mengupas pribadi muhammad dari
sepuluh aspek dan profesi terpenting manusia dalam hidup: sebagai nabi,
pribadi mulia, pedagang, suami dan ayah, pendidik, pecinta ilmu,
negarawan, pemimpin militer, pejuang kemanusiaan, dan hakim.
2. Metode penulisan gabungan antara metode kronologis dan tematis.
Metode kronologis menyampaikan sejarah hidup nabi secara urutan waktu
dari kelahiran nabi, hingga wafat (dijumpai dalam paruh pertama jilid
1). Sedangkan metode tematis adalah metode penulisan yang menyoroti
aspek-aspek tertentu dari nabi (dijumpai dalam keseluruhan jilid).
3. Ditulis oleh cendekiawan terkemuka Pakistan, Afzalurrahman. Hampir
selama 10 tahun (sepanjang dekade 80-an), Afzallurhaman mencurahkan
hidupnya untuk menulis Ensiklopedi ini. Satu jilid dari karyanya pernah
diterbitkan di Indonesia di era 90-an yaitu “Muhammad Sebagai Seorang
pedagang”. kini publik Indonesia dapat menikmati karya monumental
Afzalurrahman dalam versi yagn lebih komplit dengan pengemasan yang
lebih segar.
4. Merujuk pada kitab-kitab karya ulama klasik: Kitab hadis sittah,
Sirah Ibn Ishaq, Ibn Hisyam, Ibn Sa’ad, Thabari dan kitab-kitab tafsir
mu’tabarah.
5. Diperkaya dengan kontribusi sekian banyak artikel dan tulisan
ulama terkemuka dunia Islam sejak zaman klasik hingga modern seperti
Al-Ghazali, Ibn Al-Qayyim, Syah Waliyullah, Abul A’la Maududi, Muhammad
Qutb, Sayyid Qutb, Maurice Bucaille, Hasan Al-Nadwi, Muhammad Asad,
Hamka, Mustafa Siba’i, Syaikh Abu Zahra, dll.
6. Disunting dan diperkaya oleh redaksi Pelangi Mizan sehingga
menjadi lebih ringkas, padat, informatif, dengan tambahan materi dan
ilustrasi visual yang menarik dan artistik. Materi tambahan hasil
suntingan redaksi Pelangi Mizan diambil dari berbagai sumber, dalam
maupun luar negeri.
7. Rujukan silang ke buku-buku lain dalam program Life Long Learning
lainnya seperti Atlas Dunia Islam, Ensiklopedi Islam Modern, dan Tafsir
Muhammad Asad.
Materi Setiap Jilid Ensiklopedi Muhammad
JILID 1: MUHAMMAD SEBAGAI NABI
Berisi pembahasan tentang manfaat mempelajari kehidupan Nabi Muhammad
Saw.; uraian biografi Nabi secara ringkas sejak lahir hingga wafat;
berbagai aspek, tujuan, dan tugas Muhammad sebagai nabi; bukti-bukti
kenabian beliau dalam Taurat dan Injil, sebagaimana masih terlacak dalam
Bibel; bukti-bukti kenabian beliau dalam Al-Quran; dan pembahasan
tentang makna, filosofi, dan tatacara shalawat dan salam terhadap Nabi.
JILID 2: MUHAMMAD SEBAGAI PRIBADI MULIA
Mengungkap sifat-sifat mulia Nabi, sbb: sopan; baik hati terhadap
orang miskin, anak-anak, hamba sahaya, perempuan, binatang, kerabat,
anak yatim, dan non-Muslim; penuh cinta kasih; pemaaf; ramah; suka
berkorban; sederhana; rendah hati; lembut; tulus; jujur; adil dalam
bidang bisnis dan hukum; menepati janji; saleh; moderat; teguh; berani;
serta humoris.
JILID 3: MUHAMMAD SEBAGAI PEDAGANG
Kondisi perniagaan pada zaman Arab Kuno dan karier dagang Muhammad
pada masa itu diungkap dalam jilid ini. Pembahasan disertai dengan
penjelasan tentang prinsip-prinsip perdagangan dalam Islam dan teladan
Nabi dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam bisnisnya; solusi
Islam terhadap masalah ekonomi; sistem ekonomi Islam; masalah kemerataan
ekonomi dan fungsi negara; keadilan ekonomi; konsumsi, produksi, dan
distribusi; serta faktor-faktor produksi.
JILID 4: MUHAMMAD SEBAGAI SUAMI DAN AYAH
Jilid ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama membahas ajaran
Nabi tentang filosofi dan hikmah pernikahan; hubungan timbal-balik
antara suami-istri serta hak dan kewajiban masing-masing; teladan Nabi
dalam membangun rumah tangga; profilnya sebagai suami teladan; rincian
kisah rumah tangga beliau bersama semua istrinya; serta alasan di balik
poligami Nabi. Bagian kedua mengungkap teladan Muhammad sebagai ayah
yang penuh kasih sayang, serta rincian episode menarik sang Nabi bersama
anak-anak dan cucu-cucunya.
JILID 5: MUHAMMAD SEBAGAI PENDIDIK
Jilid ini diawali dengan pembahasan tentang fondasi pendidikan
(Tauhid, Akhirat, dan Akhlak Mulia). Bagian berikutnya menguraikan etika
dakwah dan pendidikan Nabi; teladan beliau dalam mendidik diri sendiri,
keluarga, dan masyarakat; metode pendidikan Nabi; serta pengaruh ajaran
Nabi terhadap kemajuan kebudayaan manusia.
JILID 6: MUHAMMAD SEBAGAI PECINTA ILMU
Mengungkap hakikat ilmu pengetahuan, pencarian kebenaran, penalaran,
dan kebebasan; sumbangsih Nabi terhadap pengetahuan; tuntunan Nabi untuk
beriman berdasarkan nalar; serta pengaruh luas Islam terhadap
kebudayaan (meliputi pengharuh dalam bidang institusi sosial, hukum
internasional, bisnis dan perdagangan, geografi dan astronomi,
astrologi, matematika, fisika, mekanik dan gaya, optik, kedokteran dan
farmakologi botani, alkimia (kimia), filsafat dan teologi, Ilmu
Pengetahuan Alam, geologi, mineralogi, botani, zoologi, arsitektur, seni
kriya, sejarah, sastra, pendidikan dan perpustakaaan, pembuatan kertas,
serta seni murni.
JILID 7: MUHAMMAD SEBAGAI NEGARAWAN
Berisi uraian peran Muhammad sebagai pemimpin masyarakat selama di
Makkah dan pemimpin sebuah negara di Madinah; ajaran beliau tentang
hukum dan ketertiban negara, administrasi negara, kebijakan perang,
tawanan perang dan pemberian amnesti; perjanjian dengan berbagai suku;
hubungan internasional dan kebijakan luar negeri; diplomasi politik;
surat-surat Rasulullah Saw. kepada para penguasa; serta penerimaan
utusan dari berbagai suku.
JILID 8: MUHAMMAD SEBAGAI PEMIMPIN MILITER
“Islam Agama Damai” mengawali pembahasan tentang Muhammad sebagai
Pemimpin Militer dalam jilid ini. Selanjutnya, dibahas tentang strategi
militer; aspek kepemimpinan dan organisasi; geografi strategis dan
sistem patroli; prinsip fundamental perang; sistem keamanan; kebijakan
terhadap suku Yahudi; hikmah, kebijakan, serta hukum-hukum perang.
JILID 9: MUHAMMAD SEBAGAI HAKIM
Jilid ini menguraikan penjelasan tentang sunnah Nabi sebagai sumber
hukum dan kewajiban menaatinya; prinsip-prinsip hukum Islam; hukum
dagang; hukum keluarga; hukum waris; hukum kriminal; dan hukum
perkawinan.
JILID 10: MUHAMMAD SEBAGAI PEJUANG KEMANUSIAAN
Jilid ini membahas ajaran-ajaran Nabi yang membela dan mengangkat
derajat dan martabat kemanusiaan. Pokok bahasannya meliputi kesetaraan
umat manusia; kebebasan berpikir dan berekspresi; hak-hak perempuan;
kesejahteraan sosial; toleransi beragama; berakhirnya sistem kasta dan
feodalisme; serta ajaran Islam yang membebaskan manusia dari belenggu
perbudakan.
Filosofi Urutan Jilid Ensiklopedi Muhammad
Redaksi Pelangi Mizan melakukan penyesuaian dalam urutan jilid,
sehingga urutan itu memiliki filosofi tersendiri, berikut ini filosofi
urutan jilid Ensiklopedi Muhammad:
Paruh pertama Jilid 1, Muhammad sebagai Nabi, berisi uraian ringkas
kisah hidup Nabi secara kronologis. Adapun paruh kedua jilid 1 dan
jilid-jilid selanjutnya menyoroti aspek-aspek kehidupan Nabi secara
tematis dalam urutan kronologis. Sebagaimana kita ketahui, sejak awal
kehidupannya, Muhammad Saw. telah dikenal oleh penduduk Makkah sebagai
pribadi mulia, sehingga mendapat gelar al-amîn, “yang tepercaya, dapat
diandalkan”. (Perincian sifat-sifat mulia beliau ini diuraikan pada
Jilid 2, Muhammad sebagai Pribadi Mulia.)
Kemuliaan pribadi beliau ini telah tampak sejak dini: demi
meringankan beban sang Paman yang mengasuhnya, Muhammad yang yatim piatu
itu sudah menggembala domba sejak remaja untuk mendapatkan nafkah,
kemudian berkarier sebagai pedagang yang sukses dan beretika luhur.
(Perjalanan karier dagang Nabi serta ajaran-ajarannya di bidang bisnis
dan ekonomi, dibahas pada Jilid 3, Muhammad sebagai Pedagang.)
Kesuksesan dan akhlak mulia beliau sebagai pebisnis ini sedemikian
masyhurnya, sehingga menarik hati sang Investor, Khadijah, untuk
menikahinya. Maka, Muhammad putra Abdullah itu pun berkeluarga dan
dikaruniai keturunan. (Aspek kehidupan keluarga beliau dibahas pada
Jilid 4, Muhammad sebagai Suami dan Ayah.)
Sebagai kepala keluarga, Muhammad Saw. menjadi panutan bagi istri dan
anak-anaknya: fungsinya bukan hanya mencari nafkah bagi keluarga,
melainkan juga mendidik mereka agar berakhlak mulia. Fungsi pendidik ini
dimulai dari mendidik diri sendiri, keluarga, lalu meluas ke mendidik
masyarakat dan bangsa sehingga melahirkan kebudayaan dan peradaban
Islam. (Hal ini diuraikan pada Jilid 5, Muhammad sebagai Pendidik.)
Pendidikan dan kebudayaan Islam ini ditopang oleh semangat kecintaan
yang tinggi terhadap ilmu, dan memberi kontribusi yang amat besar bagi
kemajuan peradaban manusia, bukan hanya di negeri-negeri Muslim,
melainkan meluas ke seluruh dunia seiring dengan persebaran ajaran Nabi
Muhammad Saw. (Hal ini dibahas pada Jilid 6, Muhammad sebagai Pecinta
Ilmu.)
Selama bertahun-tahun menggembleng dan mendidik diri, keluarga,
kerabat, dan masyarakatnya dengan pendidikan tauhid, akhlak mulia, dan
kecintaan terhadap ilmu, Nabi dan pengikutnya menghadapi banyak tekanan,
ancaman, penindasan, siksaan, bahkan upaya pembunuhan. Ketika upaya
perubahan sosial di negeri sendiri mengalami banyak hambatan, beliau pun
memutuskan untuk hijrah mencari negeri lain yang lebih kondusif untuk
membentuk masyarakat baru. Maka, beliau pun meluaskan perannya sebagai
pemimpin masyarakat dan umat (ini dibahas pada Jilid 7, Muhammad sebagai
Negarawan).
Dalam melaksanakan perannya ini, Muhammad Saw. mengalami banyak
tantangan, tentangan, dan permusuhan, yang pertama-tama dihadapinya
secara diplomatis. Namun, ketika upaya-upaya diplomatis dan damai ini
gagal serta musuh-musuh tidak juga menghentikan kezalimannya, Muhammad
Saw. terpaksa melawan mereka dengan kekuatan bersenjata (ini diuraikan
pada Jilid 8, Muhammad sebagai Pemimpin Militer).
Lalu, demi menjaga stabilitas dan harmoni sosial yang beliau bangun,
Sang Pemimpin umat ini perlu menetapkan batas-batas, aturan, dan hukum
demi memberantas kezaliman dan mewujudkan keadilan sosial di
tengah-tengah masyarakat dan umat (hal ini dibahas pada Jilid 9,
Muhammad sebagai Hakim).
Pada akhirnya, semua fungsi dan peranan manusia, baik itu sebagai
seorang nabi, pemuka agama, pemimpin masyarakat, pemimpin militer,
hakim, pendidik, pebisnis, suami, istri, ayah, ibu, dan orang per orang
sebagai pribadi, haruslah bermuara pada perbaikan harkat dan martabat
kemanusiaan. Sebab, kualitas iman dan nilai seorang manusia diukur dari
seberapa besar kontribusi dan manfaat yang dia berikan kepada dirinya,
sesamanya, lingkungannya, dan bahkan kepada seluruh alam, sesuai sabda
Nabi: “Manusia terbaik adalah yang paling memberi manfaat bagi manusia
lain” (HR Tabrani) dan firman Allah Swt., Dan kami tidak mengutus engkau
(Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam (QS
Al-Anbiyâ’ [21]: 107). (Kontribusi Muhammad Saw. dalam bidang
kemanusiaan ini diuraikan pada Jilid 10, Muhammad sebagai Pejuang
Kemanusiaan.)
Penulis Ensiklopedi Muhammad
Afzalur Rahman (1915–1998) seorang cendekiawan Muslim autodidak asal
Pakistan.* Dia sempat mengenyam pendidikan di Islamia College, Lahore,
saat lembaga itu masih dikepalai oleh Abdullah Yusuf Ali, penulis The
Glorious Quran (terjemah dan tafsir Al-Quran pertama dalam bahasa
Inggris yang ditulis seorang Muslim). Dari Pakistan, Afzalur Rahman
hijrah ke Inggris, lalu mendirikan The Muslim Educational Trust (MET)
pada 1967 dengan dukungan dana Raja Faisal dari Arab Saudi. MET
memberikan pelajaran agama Islam kepada murid-murid Muslim di
sekolah-sekolah Inggris, seperti Newham, Hackney School, Bradford, dan
lain-lain. Pada 1976, Afzalur Rahman meninggalkan MET, lalu mendirikan
The Muslim Schools Trust (MST), yang lebih berfokus pada penerbitan
buku-buku Islam. Pada saat inilah terbetik dalam benaknya untuk
menerbitkan sebuah ensiklopedia tentang perjalanan hidup Nabi. Maka,
sepanjang dekade 80-an, terbitlah 8 volume Encyclopaedia of Seerah
Muhammad. Sepeninggal Afzalur Rahman pada 1998, ditemukanlah volume ke-9
dari ensiklopedia tersebut, yang belum pernah diterbitkan.
Publik Indonesia sudah mengenal karya-karya Afzalur Rahman, di
antaranya Muhammad sebagai Seorang Pedagang yang diterbitkan oleh
Yayasan Swarna Bhumy pada 1995. Buku tersebut merupakan buku ketiga pada
vol. II Encyclopaedia of Seerah Muhammad (jilid 3 dari Ensiklopedi
Muhammad Saw.). Karyanya yang lain, Quranic Sciences, diterbitkan
Mizania pada 2007 dengan judul Ensiklopediana Ilmu-Ilmu dalam Al-Quran,
dan cukup diminati pembaca tanah air. Kalangan akademisi, praktisi, dan
peminat ekonomi Islam di Indonesia juga mengenal karya referensialnya,
Doktrin Ekonomi Islam (4 jilid), terbitan Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta,
1995. Selain itu, Muhammad sebagai Pemimpin Militer (jilid 8 dari
Ensiklopedi Muhammad Saw. ) sempat diterbitkan secara terpisah oleh
salah satu penerbit di Indonesia.
*)Hendaknya kita tidak keliru mempertukarkan nama Afzalur Rahman
dengan Fazlurahman. Keduanya adalah individu yang berbeda, walau
sama-sama berasal dari Pakistan. Fazlurahman adalah cendikiawan Pakistan
yang hijrah ke Amerika Serikat dan menjadi guru besar di Universitas
Chicago (di antara mahasiswa yang dibimbingnya adalah Prof. Nurcholish
Madjid).
Para Pembaca Ahli
Sebelum buku ini sampai ke tangan pembaca, Redaksi meminta beberapa
ahli untuk membaca dan memberikan masukan untuk menghindari kesalahan.
Berikut ini adalah pembaca ahli:
1. Ali Audah Sastrawan, penulis, dan penerjemah buku-buku referensi,
sejarah, dan sastra. Di antara karya terjemahannya: Sejarah Hidup
Muhammad karya M. Husain Haekal serta Qur’an, Terjemahan dan Tafsirnya
karya mufasir terkenal, Abdullah Yusuf Ali. Beliau juga menulis
Konkordansi Qur’an, Panduan Kata dalam Mencari Ayat Qur’an. Walaupun
seorang autodidak, beliau pernah menjabat Dekan Fakultas Syari’ah serta
Pembantu Rektor I Universitas Ibn Khaldun, Bogor, serta mengajar di
Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Beliau juga pernah menjadi Ketua Perhimpunan Penerjemah Indonesia,
anggota Dewan Kesenian Jakarta, serta anggota Dewan Redaksi Majalah
Sastra Horison.
2. Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl Ulama dan dai, Ketua Umum Majelis
Ulama Indonesia Kota Bandung. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum
Yayasan UNISBA (Universitas Islam Bandung) dan guru besar serta anggota
senat Institut Teknologi Bandung (ITB). Gelar doktornya diraih dari
Institut Agama Islam Negeri Jakarta (sekarang Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah) dengan predikat cum laude. Beliau merupakan penulis
produktif yang telah melahirkan lebih dari 30 judul buku.
3. Prof. Dr. H. Afif Muhammad, M.A.Direktur Pascasarjana Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung. Beliau menempuh
pendidikan dasar dan menengah di Pesantren Tambak Beras, Jombang, lalu
melanjutkan ke IAIN Bandung. Gelar S2 dan S3-nya diraih dari IAIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta. Selain mengajar di almamaternya, beliau
merupakan penerjemah produktif yang telah menerjemahkan lebih dari 50
buah buku. Beliau editor ahli sejumlah buku yang diterbitkan Mizan,
termasuk Tafsir Muhammad Asad yang akan terbit dalam waktu dekat.
4. Mohammad Fauzil AdhimPakar keayahbundaan, psikologi keluarga, dan
pendidikan. Beliau penulis sejumlah buku best seller di tanah air, di
antaranya: Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Kado Pernikahan untuk
Istriku, Membuat Anak Gila Membaca, serta Positive Parenting. Pendidikan
tingginya ditempuh di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Komentar Tokoh tentang Ensiklopedi Muhammad
Apa Kata Mereka tentang Ensiklopedi Muhammad
“Bagi siapa pun yang berkeinginan
untuk memahami kekuatan sesungguhnya dari pengaruh Islam terhadap
sejarah kemanusiaan, tidak ada cara yang lebih baik selain dengan
mempelajari kehidupan Sang Pembawa Islam dengan saksama dan objektif.
Mr. Afzalur Rahman dengan meletakkan sudut pandang kepada Muhammad Saw.
sebagai manusia dan pembawa risalah Allah, penuntun umat manusia, kepala
pemerintahan dan negarawan, serta pemimpin militer, telah mencoba untuk
menyajikan bahwa dalam beberapa aspek kehidupan tersebut, teladan yang
ditampilkan seorang Nabi dapat menerangi jalan setapak yang berujung
pada pemenuhan diri dan keberhasilan. Saya sangat menghargai Mr. Afzalur
Rahman serta The Muslim Schools Trust, tempat beliau menjabat sebagai
Deputi Sekretaris Jenderal, atas inisiatif mereka. Semoga upaya-upaya
mereka dianugerahi keberhasilan.”
— Dr. Abdullah O. Nassef,Sekretaris Jenderal Rabitha ‘Alam-i-Islamia, MakkahMantan Presiden Universitas King Abdulaziz, Jeddah, Saudi Arabia
“Allamah Afzalur Rahman, ketika menyediakan diri memikul tugas untuk
menulis sebuah ensiklopedia sirah, sesungguhnya sedang melakukan suatu
kebaktian yang sangat besar bagi Islam. Ini sebuah upaya yang
fundamental dan signifikan, disumbangkan oleh seorang Muslim yang
berkomitmen, yang telah berketetapan untuk mengabdikan usianya demi
karya monumental ini. Ketika para pembaca Muslim mengikuti penjelasannya
sepanjang ensiklopedia ini, mereka akan merasa bahwa Afzalur Rahman
sedang menuntun mereka ke jalan yang benar, serta menyediakan bagi
mereka informasi-informasi yang sangat jarang dihimpun dalam satu karya.
Dia telah mempelajari dan merujuk semua bahan otoritatif berbahasa Arab
dan mampu mempresentasikan informasi ini dengan bahasa yang akurat dan
mudah dipahami.”
—
Dr. M.A. Zaki Badawi,
The Islamic Cultural Centre, London
“Melalui telaah mendalam dan luas dari Dr. Afzalur Rahman, karya ini
tentunya memperkaya khazanah perpustakaan keislaman di Indonesia,
khususnya untuk berpikir dengan rasio dan zikir melalui nurani tentang
nilai-nilai universal yang dibutuhkan manusia. Majelis Ulama Indonesia
menyambut baik dan menyampaikan penghargaan kepada semua pihak atas
kehadiran buku ini, semoga dapat memberikan nilai lebih, menambah
wawasan dan rujukan untuk mencapai sukses bangsa Indonesia penuh limpah
berkat dan rahmat Ilahi dalam menghadapi era perdagangan yang merambah
segenap penjuru dunia.”
—K.H. Hasan Basri,Ketua Majelis Ulama Indonesia(sambutan untuk buku Muhammad sebagai Pedagang, jilid 3 ensiklopedia ini)
“Kehadiran (buku) Muhammad sebagai Pedagang diharapkan dapat memberi
pelajaran dan wawasan yang lebih luas bagi para pembaca berkenaan dengan
cara-cara beliau melakukan perniagaan. Nilai-nilai Islami dalam konsep
perniagaan Rasulullah yang kala itu jenis perniagaannya masih bersifat
“sederhana”, kiranya dapat disajikan dalam buku ini secara lebih luas
dan dapat mendasari sistem perdagangan yang berlaku pada saat ini, dalam
skala yang lebih makro dan modern. Untuk itu, kami menyambut baik usaha
menerbitkan buku ini. Mudah-mudahan dapat diambil faedah dalam memacu
dunia usaha (ekonomi) yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan.
—Dr. H. Tarmizi Taher,Menteri Agama RI Kabinet Pembangunan VI (1993–1998)(sambutan untuk buku Muhammad sebagai Pedagang, jilid 3 ensiklopedia ini)
“Dengan diterjemahkannya buku ini, umat Islam di Indonesia sepatutnya
bersyukur karena khazanah pengetahuan kita tentang tokoh sentral
seperti Nabi Muhammad Saw. semakin luas. Demikianlah kiranya sambutan
saya dan semoga usaha yang mulia ini mendapat ridha Allah Swt. dan
memperkuat tekad bangsa Indonesia menjadi Bangsa Saudagar.”